Bandar Lampung – Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Edukasi Wakaf Indonesia (EWI) perwakilan Lampung menjalin sinergisitas dengan Kemenag Lampung untuk menyukseskan program Sertifikat Halal Gratis (Sehati).
Pertemuan ini dihadiri oleh hadir
Reandi Setiawan Syah, S.Kom.MTI
Dedi Sunardi, Ir Nonon Novida Devida , Dra.Zuliana Tanaka, Yudhalina Sarimukti dari perwakilan LP3H EWI Lampung. Sementara Perwakilan dari Kemenag Lampung diwakilkan oleh H. Yulizar Andri,S.T.,M.Ag selaku Kabid Urusan Agama Islam, dan Lingga Jefriansyah selaku Sekretaris Satgas Kemenag. Bertempat di Kantor Kemenag Lampung Jalan Cut Mutia, Gulak Galik, Teluk Betung Utara, Kamis (8/8/2024).
Dalam pertemuan ini membahas terkait peran seluruh Stake Holder dibutuhkan untuk mendukung kelancaran seluruh proses sertifikasi halal di Bandar Lampung khususnya dan Provinsi Lampung pada umumnya.
Perwakilan LP3H EWI Lampung, Reandi Setiawan Syah, S.Kom.MTI mengatakan, hal ini sebagai upaya untuk silaturahmi sekaligus memperkenalkan ada perwakilan EWI di Lampung yang siap mendampingi program Sehati bagi para pelaku UMK.
“Kami siap mendampingi pelaku usaha UMK ingin membuat Sertifikat Halal dengan skema Self Declare,” ucap dia.
Tak lupa, ia berharap Edukasi Wakaf Indonesia berkolabori Kemenag Lampung untuk mencarikan fasilitator buat UMKM yang ada di provinsi Lampung, sehingga tidak bergantung dengan program Sehati yg dikeluarkan oleh pemerintah.
“Pendanaan bisa diberikan perusahaan perbankan misalnya. Sehingga nantinya Binaan atau nasabah Bank yang memiliki usaha bisa mengajukan Sehati dengan Self Declare, atau kita bisa menjadi pendampingnya,” kata dia.
Sementara itu, Yulizar Andri,S.T.,M.Ag selaku perwakilan Kemenag Lampung mneyatakan sudah berupaya menyurati BUMN, perbankan dan perusahaan swasta untuk membantu program ini.
“Saat ini yang baru merespon adalah PTPN VII. Namun, perlu di tindak lanjuti,” ucap dia.
Ia berharap, seluruh Stake Holder bisa membantu memfasilitasi seluruh penyelia halal agar seluruh pelaku usaha mempunyai sertifikat halal.
“Kalau dulu memang ada dananya, sekarang masih mengandalkan pemerintah pusat. Semoga kedepannya banyak Stake Holder yang mau berpartisipasi mendukung program ini,” tandasnya (*)
Comment