Punya Keterbatasan Fisik, Pria Ini Tetap Semangat Memutakhirkan Data Pemilih

Rotasi.id – Keterbatasan fisik tak menyurutkan niat langkah Ridho Kuncoro (27) untuk berpartisipasi dalam menyukseskan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Bermodal keyakinan akan diri sendiri, Ridho ikut mendaftarkan diri sebagai petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) di Kelurahan Labuhan Ratu Raya, Kecamatan Labuhan Ratu, Kota Bandarlampung.

Paska dinyatakan diterima, sejak satu minggu lalu Ridho memulai tugasnya. Dengan ditopang dua kaki palsu, Ridho mengendarai sepeda motor maticnya berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya untuk melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih.

Ridho yang tidak memiliki kedua kaki dan tangan yang tidak sempurna sejak lahir tersebut tampak bersemangat dalam menjalankan tugasnya memutakhirkan data pemilih di daerah Kelurahan Labuhan ratu raya.

“(Tok-tok-tok) Assalamualaikum,” ujar pria yang menggunakan topi hitam dan kemeja pink yang dibalut rompi berwarna hitam bertuliskan Pantarlih tersebut.

Setelah dipersilahkan masuk oleh pemilik rumah, Ridho duduk dan langsung membuka tas hitam yang dibawanya untuk mengeluarkan handphone dan dokumen pemilih.

“Izin bapak Ibu, saya Ridho, dari Pantarlih Kelurahan Labuhan Ratu Raya, Kecamatan Labuhan Ratu. Saya disini bertugas untuk mencocokkan data yang KPU miliki dengan data bapak dan ibu. Boleh saya izin lihat Kartu keluarga (KK) dan KTP nya,” ujar Ridho memperkenalkan diri kepada si pemilik rumah, Minggu (19/2/2023).

BACA JUGA :  BPR Arta Kedaton Makmur Kerampokan, Pelaku Berhasil Ditangkap

Usai pemilik rumah memberikan berkas yang diminta, Ridho dengan teliti mencocokkan data pada KTP dan KK dengan data pada berkas yang dia miliki.

Tak hanya terampil dalam menulis data di form data dari KPU, tangan mungil Ridho juga tampak luwes dalam mengutak-atik gadgetnya untuk mengaplikasikan e-coklit.

Setelah memastikan pemilik rumah telah terdata dan dokumen yang dibawa telah ditandatangani oleh Ridho dan pemilik rumah yang dicoklit, Ridho bergegas ke teras rumah untuk menempelkan stiker yang menjadi penanda telah dilakukan coklit pada kaca bagian luar rumah.

Selanjutnya Ridho berpamitan kepada pemilik rumah untuk melanjutkan tugasnya kembali melakukan coklit di kediaman warga lainnya.

Ridho yang biasa disapa Edo mengaku baru pertama kalinya menjadi petugas Pantarlih. Edo mengaku banyak suka dan duka yang telah dilewatinya.

Dalam melakukan proses coklit, Edo mengaku kendala yang banyak dialaminya yakni, sulitnya menemui warga pada siang hari karena mereka bekerja. Namun Edo meyakini, hal itu bukan hanya masalahnya saja, tetapi semua Pantarlih juga mengalami hal yang sama.

Edo mengatakan, dia merasa cukup enjoy dalam melakukan pekerjaan yang saat ini dilakoninya guna ikut menyukseskan pemilu serentak mendatang. Sebab, jika tidak bisa siang hari melakukan pencoklitan, Rido pun siap melayani permintaan coklit di malam hari.

BACA JUGA :  Sukseskan Pemilu 2024, Gubernur Arinal Ikuti Proses Coklit

“Sejauh ini respon masyarakat yang saya temui cukup baik dalam menerima kehadiran saya sebagai petugas Pantarlih yang diamanatkan oleh penyelenggara untuk melakukan pemuktahiran data pemilih,” ungkap Pria yang juga berprofesi sebagai ojek online ini.

Berdasarkan data KPU Bandarlampung, hingga Sabtu (18/2/2023), warga yang telah dicoklit telah mencapai 25 persen dari jumlah data hasil sinkronisasi/pemadanan data yang diturunkan oleh KPU RI sebanyak 800.406 pemilih.

Komisioner Bidang Teknis Penyelenggaraan KPU Kota Bandarlampung Fery Triatmojo mengatakan, pada prinsipnya siapa saja memiliki kesempatan yang sama menjadi Pantarlih. Tidak hanya orang dengan kondisi normal, namun juga mereka yang berkebutuhan khusus secara fisik.

Fery mengungkapkan, meskipun KPU Bandarlampung membuka lebar partisipasi pada penyelenggaraan pemilu serta tidak membedakan antara yang normal dan orang dengan berkebutuhan khusus. Namun tidak semua disabilitas dapat ikut dalam kerja-kerja pencoklitan.

“Iya jadi maksudnya disini untuk disabilitas tunanetra misalnya, kami tidak bisa ikut sertakan. Karena sejauh ini belum ada alat bantu untuk mereka melaksanakan kerja-kerja coklit,” jelas Fery.

Fery menambahkan, untuk disabilitas fisik, selagi tidak mengganggu aktivitasnya dan mobilitasnya serta kinerjanya bagus, tentu itu bukan menjadi kendala untuk ikut dalam partisipasi penyelenggaran Pemilu, khususnya pada tahapan coklit.

Lebih lanjut Fery mengapresiasi Ridho Kuncoro yang mana dengan kekurangan fisiknya, namun mobilitas dalam melakukan pencoklitan cukup tinggi dan sangat bersemangat.

BACA JUGA :  Meriah! Ribuan Peserta Ikuti Jalan Sehat KPU Bandar Lampung

Sebagai informasi, KPU sebagai penyelenggara pemilu serentak 2024 telah memulai tahapan awal sejak 14 Juni 2022. Saat ini tahapan Pemilu ada pada pencoklitan guna Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu Tahun 2024, termasuk di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung.

Proses Pencoklitan oleh petugas Pantarlih berlangsung sejak 12 Februari 2023 hingga 14 Maret 2023 mendatang.

Dalam tahapan coklit, guna melakukan penyusunan daftar pemilih dan pemutakhiran data pemilih, pihak penyelenggara pemilu dibantu oleh Pantarlih yang dibentuk oleh panitia pemungutan suara (PPS) dan berkedudukan di lingkungan Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Sebelumnya KPU Kota Bandarlampung telah menetapkan sebanyak 2.846 TPS pada pemilu 2024, sehingga tenaga adhoc Pantarlih yang direkrut juga sebanyak jumlah TPS yang telah ditetapkan. (*)

Editor: Dwi Des Saputra

Comment